
DKH – Kerangka bangkai hewan raksasa ditemukan di Laut Tambelan, tepatnya di daratan Pesisir pantai Pulau Betundak, Desa Kukup Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan. Bangkai hewan tersebut sangat besar.
Menurut informasi dari Asri (Sekcam Tambelan), bangkai ini awalnya dilihat pada hari Kamis (8/2/2018) siang. Bangkai ini ditemukan oleh warga Desa Kukup Rt 04 Rw 02 di daratan Pesisir Pantai Betundak, Desa Kukup, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan. Bangkai tersebut di duga Hewan Raksasa yang besar itu berdiameter sekitar 3-4 Meter dan Panjang 10-11 Meter Kerangkanya saja.

“Saudara Usman Saleh (56th) yang pertama kali menemukan Hewan Raksasa, tercium bau bangkai yang sangat menyegat sekali di pesisir Pantai Betundak di pasir pantai, pada saat sepulang kerja mencari ikan, dan mencoba mencari titik bau tersebut dan di temukanlah bangkai Hewan Raksasa tersebut (8/2/2018).

Warga tersebut penasaran kemudian memberitahukan kepada keluarganya untuk mengecek kembali ke lokasi penemuan bangkai raksasa itu, dan mengevakuasi untuk di bawa pulang dan memberitahukan kepada warga dan Pemerintah Kecamatan.

“Belum diketahui pasti penyebab penyebab Hewan Raksasa terdampar di pesisir pantai,” kata Asri.
Bangkai hewan itu ditemukan dalam kondisi yang sudah tinggal kerangka dan sisa sedikit bekas daging. Hewan itu diperkirakan sudah mati sekitar 1-2 bulanan.
Asri Mengatakan, “Saya sudah menelfon Dinas Pariwisata dan Musium, kira-kira saudara Usman Saleh mau atau tidak menyumbangkan kerangka ini ke Musium Kabupaten Bintan untuk di jadikan bahan pelajaran bagi anak cucu kita, dan akan di buatkan Sertifikat penemu Kerangka Hewan Raksasa untuk Saudara Usman Saleh”.

“Dan nantinya akan di datangkan ahli Purbakala dari Batu Sankar Padang untuk menidentifikasi dan meneliti bangkai hewan raksasa tersebut” Ungkapnya.
Bentuk tengkorak kepala mirip tengkorak paus (curiga memang paus) sebab ada 24 jenis paus yang hidup di perairan laut Indonesia
kami juga menyurigai begitu tapi ada baik nya tim ahli lah yg menganalisa.
maaf mungkin bukan paus, sebab di desa saya sekitar tahun 90an ada paus yg terdampar d pesisir desa saya, tapi bentuk tulang belakang agak bulat.